Joint Venture adalah suatu unit terpisah yang melibatkan dua atau lebih peserta aktif sebagai mitra. Kadang-kadang juga disebut sebagai aliansi strategis, yang meliputi berbagai mitra, termasuk organisasi nirlaba, sektor bisnis dan umum.
Jenis–jenis Joint Venture
Meskipun ada banyak
jenis joint venture, yang paling umum adalah antara dua atau lebih perusahaan
yang memiliki tujuan yang berbeda, seperti memasuki pasar baru, meningkatkan
modal dan ekspansi. Joint Venture Internasional semakin banyak dilakukan karena
keuntungannya. Kedua perusahaan tidak hanya bisa berbagi pendapatan dan
pertumbuhan, joint venture bisa mengurangi kebutuhan biaya jika pengetahuan
atau paten
dibiayai sebagai kontribusi usaha. Joint venture
juga memberikan akses kepada pasar internasional baru yang tidak mudah dicapai.
Ada beberapa
kelemahan dalam joint venture internasional. Pertama, tujuan bisnis partner
joint venture bisa cukup berbeda, yang bisa menyebabkan masalah mengenai arah
dan perkembangan unit baru. Disamping itu, perbedaan kultural masing-masing
perusahaan menimbulkan kesulitan manajerial dalam joint venture baru. Terakhir,
kebijakan pemerintah kadang-kadang bisa memiliki pengaruh negative pada arah
dan operasi joint venture internasional.
Akuntansi untuk Joint Venture
Pada prinsipnya ada
dua (dua ) metode :
1.
Buku
buku diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan masing masing anggota.
2.
Rekening-rekening
untuk setiap transaksi dalam joint venture ada dan dicatat dalam buku masing
masing anggota ( tidak diselenggarakan pembukuan secara terpisah terhadap
aktivitas joint venture ).
Akuntasi
untuk joint venture yang diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan masing
masing anggota.
Dalam pencatatan ini
joint venture dianggap sebagai unti usaha yang terpisah dari pemiliknya, dalam
karakteristiknya joint venture ini mempunyai karakteristik yang hampir sama
dengan persekutuan. Begitu pula dengan pembukuannya juga sama dengan pembukuan
yang ada dalam persekutuan.
Akuntansi
Joint Venture untuk tidak diselenggarakan
pembukuan secara terpisah.
Dalam pembukuan tipe
ini masing masing anggota harus mempunyai rekening-rekening sendiri mengenai
apa yang ada dalam Joint venture pada bukunya. Saldo yang ada pada Joint
Venture akan menunjukkan jumlah yang sama selama hubungan masih ada ( joint
venture masih belum dibubarkan ).
Kerja
Sama yang belum selesai (Uncompleted Venture )
Apabila
Akuntasi untuk joint venture yang diselenggarakan secara terpisah dari
pembukuan masing-masing anggota.
Apabila dalam hal ini
sampai akhir joint Venture suatu persetujuan masih belum bisa diakhiri, untuk
keperluan kebutuhan penutupan buku masing-masing partner maka perlu dihitung
rugi dan labanya. Menurut ketentuannya joint venture baru bisa dihitung apabila
usaha yang menjadi obyeknya sudah selesai. Tetapi apabila pembukuan dilakukan
secara terpisah maka dapat dilakukan tanpa kesulitan.
Apabila
Akuntasi untuk joint venture yang diselenggarakan tidak secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota.
Seperti yang
dijelaskan bahwa joint Venture hanya bisa dihitung laba/ruginya apabila telah
berakhir usaha yang menjadi obyeknya maka dalam pembukuan ini mengalami hal hal
yang perlu dilakukan karena pembukuan secara tidak terpisah sedikit berbeda dari pembukuan secara terpisah, yang
membedakan adalah hak-hak para anggota di dalam joint venture dapat ditentukan
pada setiap saat yang menyangkut aktivitas joint venture.
Hak-hak para anggota adalah selisih antara
jumlah komuatif semua rekening yang mempunyai saldo debit dengan jumlah
komulatif semua rekening yang mempunyai saldo kredit dari pembukuan yang
diselenggarakan oleh anggota yang bersangkutan.
Rekening-rekening
dengan saldo debet menunjukkan aktiva joint venture (termasuk biaya yang
dibayar dimuka). Sedangkan rekening-rekening yang mempunyai saldo kredit adalah
rekening yang menunjukkan kewajiban-kewajiban koint venture kepada pihka ketiga
dan hak-hak anggota di dalam joint venture.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar